Latest Post

DERITA TAHTA (TAUSIYAH UNTUK PARA PEMIMPIN YANG BARU TERPILIH)


Oleh: Drs. Muhsin MK. MSc.
(Anggota Majlis Syuro Dewan Da’wah Jawa Barat)
“Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. yang demikian itu adalah karunia yang amat besar”. [QS. Fathir, 35:32].
Dewandakwahjabar.com –Tahta, kedudukan atau jabatan merupakan anugerah Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang diberikan kepada manusia yang terpilih, bukan hanya melalui pemilihan atau diangkat secara resmi oleh sesama manusia, melainkan juga karena takdir Nya. Sebagai contoh Nabi Yusuf, dari seorang dihempaskan saudara saidaranya dalam sumur, dibeli menjadi budak Raja Mesir, akhirnya dengan takdir Nya, dia diangkat menjadi Bendahara kerajaan Mesir, yang kemudian menggantikan Raja Mesir yang meninggal dunia.
Kisah Yusuf ini diabadikan dalam firman Allah: “Dan raja berkata: ‘Bawalah Yusuf kepadaKu, agar aku memilih Dia sebagai orang yang rapat kepadaku’. Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: ‘Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami’. Berkata Yusuf: ‘Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan’. Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh)…”. [QS. Yusu, 12: 53-55].
Ujian Tahta
Ternyata tahta itu juga merupakan ujian dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, apakah manusia yang memiliki kedudukan dan jabatan mampu melalui ujian yang datang menimpanya. Diantara yang diuji itu ada yang mampu melewati ujian dengan baik, ada yang setengah mampu dan ada yang sama sekali tidak mampu menghadapi ujian tersebut.
Orang yang tidak mampu menerima ujian tahta, malah dengan tahtanya menjadi lupa diri dan  berbuat aniaya terhadap diri mereka sendiri dan bahkan terhadap orang lain. Contoh dari type ini diantaranya Fir’aun, Raja Mesir, pada jaman Nabi Musa ‘alaihis salam. Fir’aun yang telah diberikan tahta yang sedemikian tinggi oleh Allah Subahanahu Wa Ta’ala, tapi justru kedudukan dan jabatannya itu telah digunakannya untuk melakukan kezhaliman, bukan hanya menganiaya diri sendiri, melainkan juga membunuh rakyatnya yang tidak berdosa.
Kisah Fir’aun ini disebutkan antara lain dalam firman Allah: “Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir’aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan”. [QS. Al Qashshas, 28:4].
Kemudian, ada pula orang yang setengah mampu menerima ujian tahta, antara lain dengan tahtanya dia cenderung bahkan mengajak orang lain melakukan perbuatan syirk dan dosa, namun dia juga senantiasa berbuat baik dan tidak zhalim terhadap rakyatnya, bahkan negerinya sedemikian makmur. Contoh type ini dalam sejarah adalah, Balqis, Ratu dari Negeri Saba’ di daerah Yaman, yang disebutkan dalam firman Allah:
“Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata [kepada Sulaiman]: ‘Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini. Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita [Ratu Balqis] yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu [kemakmuran], serta mempunyai singgasana yang besar. Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk”. [QS. An Naml, 27:22-24].
Tahta Rasulullah
Ternyata ada juga yang mampu dan berhasil dalam menerima ujian tahta, antara lain dia pergunakan kedudukan dan jabatannya itu untuk menegakkan agama Allah Subhanahu Wa Ta’ala, membangun masyarakat yang adil dan makmur, mencegah tindakan dan perbuatan zhalim, keji dan munkar. Contoh type ini adalah: Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam.
Pada saat memiliki kedudukan dan jabatan sebagai Rasulullah sekaligus menjadi Kepala Pemerintahan di wilayah jazirah Arabia, dia tidak pernah sedikit pun melakukan kezhaliman pada rakyatnya, dan dia berusaha membawa kemaslahatan dan kemakmuran lahir batin, dunia dan akhirat. Sebagaimana diantaranya dinyatakan dalam firman Allah:
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar”. [QS. Al Fath, 48:29].
Karena itulah ketika para Pemimpin Quraisy menawarkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘aakaihi wassalam dengan tahta [kedudukan atau jabatan yang tinggi] dalam masyarakat, harta yang berlimpah, dan wanita yang tercantik asal menghentikan da’wahnya, namun Beliau tidak bergeming sedikit pun untuk menghentikan aktifitas sucinya itu dalam masyarakat Kota Mekah, malah akan tetap melakukannya.
Bahkan ketika itu Beliau dengan tegas menjawab tawaran itu dengan kata kata yang tegas: “Andaikan matahari diletakkan di pundak sebelah kananku dan bulan diletakkan di pundak sebelah
kiriku, aku tidak akan sedikitpun menghentikan da’wah”.
Siapa yang mampu menjalani ujian tahta, kedudukan dan jabatan, dia akan memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, sebagaimana yang dialami oleh para Nabi dan Rasulullah, diantaranya yang juga menjadi Kepala Pemerintahan, seperti Nabi Yusuf, Daud, Sulaiman  ‘alaihis salam dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wassaalam.
Sebab mereka benar benar menggunakan tahtanya untuk melaksanakan ajaran dan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala, serta menjauhkan larangan larangan Nya. Sebagaimana firman Allah: “Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah”. [QS. Al Ambiyaa’, 21:73]
Akibat Tahta
Sebaliknya siapa yang tidak mampu menerima ujian, malah tergelincir dengan tahtanya itu, dia melakukan perbuatan dosa, syirk, zhalim, maksiyat, keji dan munkar, maka bukan saja dia akan mendapat adzab di dunia ini, melainkan juga siksaan api neraka di alam akhirat. Fir’aun di adzab oleh Allah Subahanahu Wa Ta’ala, dengan ditenggelamkan dalam laut, dan jenazahnya hingga kini masih ada sebagai saksi dan pelajaran bagi para pemegang tahta, kedudukan dan jabatan pada masa sekarang ini. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:
“Maka Kami hukumlah Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim. Dan Kami ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat mereka Termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah). [QS. Al Qashshas, 28:40-41]
“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu [mayat Fir’aun] supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami”. [QS. Yunus, 10:91]
Pada jaman sekarang ini tahta, jika tidak bisa menahan ujian dan godaan, malah dapat membuat hidup kita menderita, bukan hanya kedudukan dan jabatan itu akan lepas dan dicopot, melainkan juga dapat menjebloskannya dalam penjara. Hal ini bisa terjadi manakala tahta, kedudukan dan jabatan itu dipergunakan untuk melakukan kemunkaran dan kemaksiatan, seperti tindakan antara lain: korupsi, narkoba dan pornografi, termasuk masalah penyimpangan seks dan perselingkuhan.
Berapa banyak pejabat public di negeri ini yang tersandung kasus tersebut, kemudian dia mendapat adzab di dunia, berupa proses sidang di pengadilan yang makan waktu, enerzi dan umur, lalu dicopot jabatannya, dan setelah di vonis sekian tahun, lalu dipenjarakan.
Keadaan seperti itu bukan hanya dirinya yang malu dan akan jatuh kemuliaannya, melainkan juga keluarga dan kelompok pendukung fanatiknya. Citra kantor, organisasi dan partainya menjadi rusak. Masuk penjara akan membuat kebebasan menjadi terbelenggu, jauh dari kehidupan keluarga dan masyarakat, sehingga hidupnya terkucilkan. Sesudah keluar penjara, citranya sebagai bekas nara pidana kasus moral dan criminal itu pun melekat pada dirinya, sehingga dapat mengurangi keperacayaan orang lain dan masyarakat dalam melakukan kerja sama. Bahkan kesempatan untuk kembali memangku jabatan yang sama sangatlah kecil sekali, karena besarnya pengaruh perbuatan dosa yang dilakukan sebelumnya.
Karena itu jauhkan tahta dari perbuatan maksiyat, munkar, syirk,  dzalim dan kepentingan sempit kelompoknya saja, tapi gunakanlah jabatan dan kedudukan itu untuk benar benar melayanya dan memberikan kemaslahatan, kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh ummat dan masyarakat yang menjadi tanggung jawabnya dan berada di bawah kekuasannya. Selamat berjuang dan melaksanakan tugas dengan baik bagi Gunernur dan Wakil Gubernur yang baru terpilih, semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan keridhoan dan pertolongan-Nya. Amien. (5 Maret 2013).

Majelis Hakim PTTUN menyatakan Partai Bulan Bintang berhak ikut pemilu 2014


LANTANGNews -- Kuasa Hukum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, menyebut putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta yang mengabulkan seluruh gugatan partainya adalah kemenangan atas kesewenangan.

Menurut Yusril, putusan Majelis Hakim PTTUN yang menyatakan PBB berhak menjadi partai politik peserta Pemilu 2014 itu adalah peristiwa penting bagi seluruh kader PBB.

"Ini peristiwa penting bagi warga PBB bahwa kesewenangan bisa dilawan dengan hukum," kata Yusril, usai sidang putusan sengketa parpol untuk PBB, di PTTUN Jakarta, Kamis, 7 Maret 2013.

Yusril yang juga Ketua Majelis Syura PBB menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi KPU untuk tidak melaksanakan putusan PTTUN.
Sebab, tidak hanya menyatakan PBB memenuhi syarat sebagai partai peserta Pemilu tahun 2014, Majelis juga memerintahkan KPU sebagai pihak Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan KPU Nomor 5 Tahun 2013 tentang Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu tahun 2014.

Yusril mengingatkan, agar KPU menerbitkan Surat Keputusan baru dengan menambahkan PBB sebagai partai peserta Pemilu. Karena itu, Surat Keputusan sebelumnya harus direvisi.

Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia itu juga berpendapat bahwa KPU tak berhak mengajukan keberatan atau kasasi ke Mahkamah Agung (MA). Sebab, langkah hukum mengajukan kasasi sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang Pemilu, hanya dapat dilakukan oleh pihak Penggugat, yakni PBB.

KPU sebagai pihak yang kalah tidak berhak mengajukan kasasi. "Kewajiban hanya pada Penggugat," tegasnya.

Meski demikian, kata Yusril, tak ada substansinya lagi bagi KPU apabila ingin mengajukan kasasi ke MA. Sebab, putusan Majelis Hakim PTTUN telah jelas dan terang menyatakan bahwa KPU melakukan banyak kesalahan dalam proses verifikasi faktual terhadap PBB. Hasil verifikasi faktual itu dinyatakan cacat hukum.

"Untuk apa lagi (KPU mau kasasi ke MA). (Putusan PTTUN) ini sudah telak kalahnya," tuturnya. (umi/vivanews.com)

PBB Lolos Pemilu, Yusril Minta Pendaftaran Caleg Diperpanjang


LANTANGnews -- Kuasa Hukum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadwalkan ulang pengajuan Daftar Caleg Sementara (DCS) untuk partainya.
Hal itu menyusul putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta yang menyatakan bahwa PBB berhak menjadi partai politik peserta Pemilu 2014.

Menurut Yusril, tenggat pengajuan DCS bagi PBB tak bisa disamakan dengan 10 partai politik yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni 9-16 April 2013. Sebab, PBB baru dinyatakan sah sebagai peserta Pemilu.

Sementara, 10 partai yang telah ditetapkan sebelumnya tentu sudah lebih dulu dan lebih siap menyusun DCS. Mereka mempunyai lebih cukup waktu untuk menyusun daftar calon wakil rakyat tersebut, sehingga tenggat 9-16 April 2013 tak bisa diberlakukan untuk PBB.

"Tidak bisa disamakan dengan partai lain. Waktunya berbeda dengan partai lain," katanya seusai sidang putusan sengketa partai politik untuk PBB di PTTUN Jakarta, Kamis, 7 Maret 2013.

PBB, kata Yusril, selama proses gugatan memang tetap melakukan rekrutmen caleg dan menyusun DCS. Hal itu sebagai antisipasi apabila putusan PTTUN menyatakan PBB berhak mengikuti Pemilu.
Namun penyusunan DCS tidak maksimal karena Partai lebih berkonsentrasi pada proses sengketa, baik di Badan Pengawas Pemilu maupun di PTTUN.

Ketua Majelis Syura PBB itu menambahkan, penjadwalan ulang pengajuan DCS tidak hanya untuk partainya. Jika PTTUN nanti mengabulkan gugatan atas partai lain selain PBB, KPU pun harus melakukan hal yang sama.

"Ya, kalau nanti (PTTUN) memutuskan partai lain memenuhi syarat, harus dikasih waktu yang berbeda," ujar mantan Menteri Hukum dan HAM tersebut. (foto dan berita : vivanews.com)

Pemerintah Harus Mendukung Pembangunan Madrasah

LANTANGnews.com -- Meski keberadaan madrasah di bawah Kementerian Agama (Kemenag) tidak diotonomIkan ke daerah, namun pemerintah daerah harus mendukung sepenuhnya pembangunan madrasah-madrasah. Apalagi sebagian besar madrasah merupakan milik masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam dana pengembangannya.
Hal itu dikatakan Anggota Komisi D DPRD Kab. Bandung, H. Dadang Supriatna, dalam rapat kerja teknis Madrasah dan Pendidikan Agama (Mapenda) Kemenag Kab. Bandung, Senin (10/12). "Jangan sampai ada anggapan madrasah seperi Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) kurang diperhatikan pemerintah daerah," katanya dalam acara yang dihadiri Kepala Kemenag Kab. Bandung H. Cecep Kosasih dan ratusan kepala madrasah dan pengawas.
Apalagi madrasah-madrasah juga mendidik anak-anak daerah dengan kemampuan pendanaan yang sebagian besar dari kemampuan yayasan. "Sebagian besar madrasah dimiliki masyarakat dan hanya amat sedikit yang berstatus negeri. Dengan kondisi itu madrasah-madrasah membutuhkan uluran tangan dari pemerintah daerah," ujarnya.
Dadang menyarankan agar Kemenag Kab. Bandung mengusulkan kebutuhan anggaran untuk pengembangan madrasah pada tahun 2013. "Nanti kita bahas di Badan Anggaran (Bangar) DPRD Kab. Bandung untuk disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah," katanya.***(A-71/A-147/PR)

Gubernur Jabar : Dengan iman yang kuat maka setiap individu akan takut melakukan korupsi

LANTANGnews.com -- Demi mencegah aksi korupsi, Pemprov Jawa Barat berupaya meningkatkan iman dan takwa masyarakat. Salah satunya dengan upaya peningkatan pemahaman Alquran.

"Supaya terhindar dari aksi korupsi maka keimanan harus diperkokoh dan diperkuat," ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pada sela-sela acara Silaturahmi dan Launching Gerakan Wakaf 1 juta Alquran di Gedung Telkom, Jalan Gegerkalong Hilir, Kota Bandung, Minggu (9/12/2012).

Dia menjelaskan peningkatan iman akan membuat individu takut melakukan tindakan negatif. Akibatnya, individu tersebut senantiasa berbuat kebaikan. Lebih lanjut dia menuturkan aksi korupsi kerap menggoda pejabat. Keimanan yang tipis akan membuat pejabat mengumpulkan harta dengan cara-cara yang tidak halal.

"Dengan iman yang kuat maka setiap individu akan takut melakukan korupsi," bebernya.

Menurutnya, pembangunan keimanan masyarakat bisa dilakukan dengan peningkatan terhadap Alquran. Sebab, Alquran merupakan pedoman umat Muslim menuju jalan kebaikan. Mengingat jumlah penduduk Jabar yang mencapai 44,9 juta orang (per Juli 2012), maka dibutuhkan banyak sekali Alquran. Untuk itu, pihaknya berkerja sama dengan Majelis Percikan Iman melakukan Gerakan Wakaf 1 juta Alquran.

"Tambahan penduduk Jabar mencapai 851.000 orang per tahun, sehingga dibutuhkan banyak sekali Alquran," bebernya..***jul/inilahjabar/lantangnews

MS Kaban : Partai Islam Insya Allah Jaya, Partai Sekuler Nyungsep

Lantangnews.com -- Berbagai lembaga survei bayaran memprediksi nasib partai Islam dan partai berbasis massa Islam (PKS, PPP, PBB, PAN dan PKB) serta Capres partai Islam akan sangat mengenaskan pada pemilu 2014 nanti. Partai Islam akan terpuruk apalagi jika partai Islam bergabung untuk memiliki Capres dan Cawapres sendiri, dipastikan akan kalah dalam Pilpres. Sementara partai sekuler (PD, PDIP, Golkar, Hanura dan Gerindra) dan Capres partai sekuler akan berjaya dan berhasil memenangkan kursi RI-1 dan RI-2.

Namun prediksi lembaga survei bayaran itu dibantah keras Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Dr. H. MS Kaban, M.Si. Menurutnya, justru partai Islam akan berjaya dan memiliki masa depan cerah sebagaimana partai politik Islam di Timur Tengah pasca Arab Springs, sedangkan nasib partai sekuler justru akan terpuruk atau nyungsep sebagaimana nasib partai sekuler di Timur Tengah sekarang ini.

Berikut ini wawancara Tabloid Suara Islam dengan Dr. H. MS. Kaban, M.Si seputar masa depan partai Islam atau berbasis massa Islam serta partai sekuler dalam percaturan politik di Indonesia.           

Suara Islam: Hasil Survei LSI menyebutkan, partai Islam termasuk partai berbasis massa Islam dan Capres partai Islam akan habis pada pemilu 2014. Bagaimana komentar Anda ?

MS. Kaban: Hasil survei hanya sebuah informasi data, semua hasil survei by-design dan by-order serta tergantung pada pemesannya. Prospek partai Islam tidak tergantung hasil survei, sebab para surveyor tidak pernah membantu partai Islam. Prospek partai Islam di Indonesia sangat ditentukan banyak faktor, sebab partai Islam berbeda dengan partai lain, karena partai Islam secara politik belum pernah berkuasa di Indonesia sejak zaman kemerdekaan, Orla, Orba hingga reformasi.

Jadi partai Islam masih dalam proses meyakinkan masyarakat yang sudah puluhan tahun mindset-nya tidak merujuk kepada partai-partai Islam.  
Jadi partai Islam memiliki kerja keras dan berat ditengah-tengah masyarakat yang pragmatis, tidak memiliki media Islam untuk menyuarakan aspirasi politiknya serta prestasi partai Islam belum mendapat apresiasi dari masyarakat. Namun saya tetap optimis, masa depan parpol Islam akan cerah.

Suara Islam: Sejak pemilu era reformasi, perolehan suara partai Islam terus merosot. Bagaimana komentar Anda ?

MS. Kaban: Saya kira penurunan suara partai Islam dan berbasis massa Islam tidaklah terlalu besar. Standarnya jelas karena kekuatan politik Islam belum pernah memenangkan pemilu termasuk pemilu 1955. Dalam sejarah pemilu di Indonesia, parpol Islam belum pernah menang. Kalau PPP merupakan representasi kekuatan politik Islam di zaman Orba, maka suaranya tidak sampai 20 persen pada setiap pemilu. Di era reformasi, suara beberapa partai Islam kalau digabungkan mendekati 40 persen, atau hampir sama dengan pemilu 1955 yang mencapai 47 persen. Pada pemilu 2009, terjadi penurunan suara karena akumulasi dan selisihnya hanya 6-8 persen.     

Bandingkan dengan Golkar yang pernah mengantongi suara 73 persen pada pemilu zaman Orba dan sekarang langsung nyungsep menjadi dibawah 25 persen, sementara PDIP yang pernah memperoleh 30 persen langsung nyungsep dibawah 20 persen. Mengapa prospek kedua partai itu tidak dibilang suram? Sedangkan PD yang pada pemilu 2009 lalu memperoleh 21 persen dan diprediksi pada pemilu 2014 nanti akan nyungsep sehingga tinggal 5 persen, berarti disini ada mindset dalam melihat partai Islam secara phobia, sehingga ada phobia terhadap partai Islam. Bagi saya, masa depan NKRI ada pada partai Islam.   

Suara Islam: Partai Islam di Timur Tengah pasca Arab Springs sama menang dalam pemilu seperti Mesir, Tunisia dan Maroko. Kalau masa depan partai Islam di Indonesia seperti Timur Tengah, bagaimana syaratnya ?  

MS. Kaban: Sejak merdeka tahun 1945, waktu itu yang dominan PNI dan akhirnya nyungsep, kemudian digantikan Golkar yang sempat berkuasa hampir 30 tahun dan akhirnya juga nyungsep. Sekarang digantikan PD dan belum genap 10 tahun sudah terlihat goyah.

Artinya, untuk mengatasi masalah ini, saya optimis parpol Islam akan memberikan solusi terhadap berbagai persoalan bangsa dan negara. Sebab perjuangan parpol sekuler yang mengedepankan pragmatisme dan kapitalisme, ternyata tidak memberikan jawaban. Jadi trend yang terjadi di Timur Tengah pasca Arab Springs, maka cepat atau lambat akan berpengaruh di Indonesia.

Suara Islam: Kalau dikatakan partai Islam dan tokoh Islam tidak nasionalis, bagaimana komentar Anda ?

MS. Kaban: Partai Islam tidak pernah mendikotomikan nasionalis dan tidak nasionalis, kita tidak ingin mendikotomikan itu. Tetapi yang jelas, partai Islam itu basic filosofi  perjuangan dan program-programnya serta gerakannya selalu bertitik tolak dari nilai-nilai Islami untuk kepentingan nasional, bangsa dan negara.

Kalau dalam pemilu orang cenderung memilih Golkar dan PD, silahkan saja. Artinya, partai Islam belum mampu meyakinkan masyarakatnya dan mungkin pemilih Indonesia belum tertarik untuk memilihnya. Kalau parpol Islam pendanaannya belum kuat dan para tokohnya belum memiliki jaringan yang kuat dengan para ulama, habaib, ustadz dan gerakan Islam lain, itu bisa saja terjadi.    

Suara Islam: Apakah kemunduran partai Islam dalam setiap pemilu dikarenakan partai sekuler memiliki program Islami seperti Baitul Muslimin (PDIP) dan Majelis Zikir SBY (PD) ?

MS. Kaban: Saya kira masing-masing mempunyai pilihan. Kalau misalnya PDIP mempunyai Baitul Muslimin, itu berarti PDIP tidak mau dikatakan sebagai partai yang tidak membela Islam. Demikian pula PD dengan Majelis Dzikir SBY, supaya tidak dikatakan PD tidak membela Islam. Masyarakat nantinya yang akan meberikan penilaian serta tergantung dari berbagai program dan aksinya. Seperti ketika menang pemilu dan berkuasa, apakah berbagai kebijakannya akan lebih membangkitkan kekuatan umat Islam atau tidak. Kalau ternyata tidak ada kebijakan yang mengangkat Izzah (kemuliaan) Islam, maka umat Islam akan memberikan penilaiannya tersendiri.   

Suara Islam: Nurkholish Majid pernah melontarkan slogan “Islam yes, partai Islam no”. Apakah slogan itu berperan dalam menjatuhkan partai-partai Islam ?

MS. Kaban: Memang sebagian masyarakat kita terpola dan terpengaruh dengan pemikiran seperti itu, pemikiran yang sangat sekularistik, dengan mendikotomi antara Islam dan politik. Tetapi setelah berjalan, nantinya masyarakat akan memberikan penilaian tersendiri. Partai Islam harus mampu meyakinkan masyarakat dan konstituennya agar tetap memilihnya. Sebab Islam dan politik tidak bisa dipisahkan, karena Islam pada dasarnya mencakup seluruh aspek kehidupan dan kembali pada apa yang diajarkan oleh Islam itu sendiri. Jadi memeluk Islam secara kaffah (total) dengan membangun negara secara kuat dalam suasana damai dan rakyatnya hidup makmur, itulah perjuangan Islam. Segala sumber inspirasi perjuangan Islam berasal dari Al Qur’an dan itu yang membedakannya. Jadi kalau mereka ingin memakmurkan bangsa dengan pemikiran sekuler, maka kita ingin memakmurkan masyarakat yang bersumberkan inspirasi Al Qur’an.      

Suara Islam: Sebagai Ketua Umum DPP PBB, jika partai lolos ikut pemilu 2014 dan masuk Parlemen, apakah tetap konsisten memperjuangkan tegaknya Syariat Islam di Indonesia ?

MS. Kaban: Bagi kita Islam sebuah kewajiban bagi negara. Karena negara kita berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, bagi PBB artinya negara ini harus dijalankan dengan mengikuti hukum-hukum Allah SWT. Jadi seluruh peraturan perundang-undangan dan sistem yang dibangun jangan bertentangan dengan hukum Allah SWT, itu prinsip PBB. Karena itu UUD 1945 dikatakan negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa yakni Tauhid. Artinya, bagi PBB untuk membangun negara dan mensejahterakan serta memakmurkan bangsa Indonesia, dan untuk membuat ideologi yang kuat di negara ini, maka tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Ketuhanan YME. 

Suara Islam: Apakah pada Pilpres nanti, partai Islam perlu memiliki Capres dan Cawapres tersendiri ? 

MS. Kaban: Dalam memilih Presiden, kita harus memilih satu figur yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Bagi PBB, syarat mutlak seorang Capres adalah ketaatannya dan komitmennya terhadap nilai-nilai Illahiyah dan nilai-nilai Islam. Bagi PBB, seorang pemimpin wajib beragama Islam, serta memiliki ketaatan dan komitmen terhadap nilai-nilai Islam serta mampu mengayomi seluruh rakyat Indonesia.  

Kalau dari kita ada figur, maka wajar kalau kita tawarkan kepada parpol lainnya. Tetapi kalau ada figur yang lebih cerdas, taat, patuh, berani dan bisa menyelesaikan masalah, maka saya fikir wajar saja dan kita terbuka. Idealnya partai Islam bersatu dalam memilih Capres untuk melahirkan satu figur. Tetapi bagi saya, siapapun asal beragama Islam, rajin dan taat beribadah, visi dan misi keIslamannya jelas, memiliki komitmen terhadap Islam, ingin membangun bangsa dengan prinsip-prinsip Islam; maka akan kita dukung. Paling tidak tawaran kita adalah Capres yang bersedia merevisi KUH Pidana peninggalan kolonial Belanda dengan KUH Pidana nasional yang bermuatan nilai-nilai Islam.

Seorang Presiden RI harus mampu membuat Indonesia menjadi negara kuat dan berani membuat kapal induk untuk menjaga keamanan perairan Indonesia dari gangguan kekuatan asing. Kalau Pakistan sudah memiliki senjata nuklir dan Iran sedang dicurigai ingin memiliki senjata nuklir, maka Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia sudah waktunya memiliki kapal induk bertenaga nuklir. PBB akan mencari Presiden RI yang siap membangun kapal induk bertenaga nuklir untuk menjaga keamanan wilayah Nusantara. Sehingga untuk mewujudkannya, kita harus memiliki industri yang kuat jika ingin membangun kapal induk yang seratus persen dibuat putra-putra terbaik bangsa Indonesia.? (Abdul Halim/SI-Online/lantangnews)   

Negara Arab Janji Bantu Palestina 100 Juta Dolar Per Bulan

LANTANGnews.com -- Negara Arab menyepakati paket bantuan "jaring pengaman keuangan" senilai 100 juta dolar per bulan bagi Palestina untuk mengatasi krisis ekonomi pasca pengakuan PBB atas status negara itu.

Keputusan itu menyusul respon Israel yang memerintahkan pembangunan 3.000 rumah baru di wilayah Tepi Barat yang mereka caplok serta penghapusan distribusi pajak yang akan digunakan untuk membayar tunggakan listrik Palestina setelah pengakuan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) terhadap Palestina.

Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan di Doha, Ahad, para menteri luar negeri negara Arab meminta agar resolusi yang disahkan dalam Pertemun Negara Arab di Baghdad Maret lalu tentang pemberian bantuan senilai 100 juta dolar per bulan bagi Palestina segera diimplementasikan.

"Proses pengumpulan dana akan diketuai Qatar dan sekretariat jenderal berperan dalam menghubungi setiap negara donatur untuk membayarkan sejumlah dana," kata Al-Araby Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil Al-Araby kepada Reuters.

Negara-negara Arab diberi waktu 15 hari untuk memberikan jawaban terhadap usulan itu.

Israel dan Amerika Serikat menolak keputusan Majelis Umum PBB yang meningkatkan status Palestina menjadi "negara non anggota" di PBB dengan mengatakan Abbas harus terlebih dahulu kembali ke meja perundingan damai yang terhenti sejak 2010 lalu karena pembangunan perumahan Yahudi.

September lalu Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan krisis ekonomi di Palestina akan memburuk kecuali negara itu mendapat peningkatan bantuan asing, sedangkan Bank Dunia memperkirakan defisit anggaran Palestina mencapai 1,5 miliar dolar pada 2012, padahal bantuan asing hanya mampu menutup 1,14 miliar.

Kamis lalu, kabinet Palestina mengumumkan kota Ramallah di Tepi Barat membutuhkan sedikitnya 240 juta dolar setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan belanja anggaranya.

Pemimpin Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani, menjanjikan bantuan dana 400 juta dolar untuk  Gaza ketika berkunjung Oktober lalu, namun pertempuran HAMAS dengan militer Israel menyebabkan sejumlah wilayah semakin rusak sehingga butuh lebih banyak lagi dana. **antara/si-online
 
Copyright © 2012. LANTANGnews.com - All Rights Reserved
Login: | Admin